MODUL 8 KESEJAHTERAAN KARYAWAN

MODUL 8
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Disusun oleh :
1.     Esthi Anita Rahmawati                K7414020
2.     Eva Yulia Rostanti                       K7414021
3.     Herwanto Gede S                         K7414022
Dosen Pengampu :
Dr. Ngadiman, M. Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MARET 2015


Kegiatan Belajar 1
Tunjangan Karyawan

Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi pada modul 8 ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1.      Mendefinisikan pengertian tunjangan karyawan
2.      Mendeskripsikan keuntungan program tunjangan karyawan
3.      Mendeskripsikan program tunjangan karyawan
4.      Mendeskripsikan tentang upah untuk waktu tidak bekerja
5.      Mendeskripsikan macam-macam tunjangan karyawan
Pembahasan
1.      Pengertian Tunjangan Karyawan
a.       Byars dan Rue (1997), tunjangan karyawan merupakan penghargaan yang diterima karyawan karena yang bersangkutan menjadi anggota organisasi dan posisinya didalam organisasi.
b.      Miner dan Crane (1996), tunjangan karyawan merupakan bentuk pelengkap kompensasi karena tunjangan karyawan menggambarkan suatu pembayaran, baik finansial maupun non-finansial, diatas atau dibawah tariff gaji dan upah dengan tujuan untuk memperkuat loyalitas karyawan terhadap organisasi.
2.      Keuntungan Program Tunjangan Karyawan
a.       Secara umum yaitu dapat membantu manajer sumber daya manusia dan perusahaan dalam mencapai sasaran spesifikasinya.
b.      Secara khusus menurut Miner dan Crane (1996), yaitu:
1)      Menarik dan mempertahankan karyawan
2)      Membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial
3)      Menciptakan suatu lingkungan kinerja yang menonjol
4)      Mengurangi biaya operasional
3.      Program Tunjangan Karyawan (Dessler, 2000)
a.       Asuransi Pengangguran, yaitu tunjangan yang diberikan mingguan kepada seorang karyawan karena tidak dapat bekerja yang disebabkan oleh kesalahan orang lain. Contoh: karyawan yang diberhentikan karena suka terlambat masuk kerja atau suka membolos kerja kronis tidak dapat mengklaim tunjangan tersebut.
b.      Cuti Dan Hari Besar, yaitu berkaitan dengan pemberian libur kepada karyawan seperti libur tahun baru, libur natal, libur lebaran (untuk Indonesia), dan libur memperingati kemerdekaan.
c.       Cuti Sakit, yaitu tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak dapat masuk bekerja karena menderita sakit. Biasanya diberikan sebesar upah/gaji penuh selama jangka waktu tertentu yang diizinkan (umumnya sekitar 12 hari per tahun).
d.      Uang Pesangon, yaitu suatu pembayaran yang diberikan oleh suatu perusahaan dan dibayarkan hanya sekali ketika memberhentikan seorang karyawan.
e.       Tunjangan Pengangguran Tambahan, yaitu tunjangan yang diberikan dengan tujuan agar karyawan pada suatu industri tertentu terjamin pendapatan tahunannya karena penutupan suatu perusahaan akibat perubahan teknologi atau pengangguran pekerjaan.
4.      Upah Untuk Waktu Tidak Bekerja (Pay For Time Not Working) atau tunjangan Upah Tambahan (Supplemental Pay Benefit)
Adalah salah satu bentuk tunjangan termahal karena menyangkut jumlah hari tidak masuk kerja yang sangat banyak yang kebanyakan diterima oleh karyawan seperti tunjangan hari besar, tunjangan cuti, tugas militer, cuti kematian, cuti sakit, cuti besar, cuti bersalain, dan pembayaran asuransi pengangguran karena mengundurkan diri atau berhenti bekerja.
5.      Macam-Macam Tunjangan Karyawan
a.       Tunjangan Asuransi
1)      Ganti Rugi Karyawan, merupakan ganti rugi karyawan yang ditujukan untuk menyediakan secara pasti pendapatan yang segera diperlukan karyawan, atau tunjangan medis untuk korban kecelakaan berkaitan dengan kerja atau tanggung jawabnya tanpa melihat kesalahan karyawan. Ganti rugi karyawan bersifat moneter atau bersifat medis (pengobatan)
2)      Cara Mengendalikan Ganti Rugi Karyawan (Dessler, 2000), yaitu:
a)      Penyaringan terhadap pekerja yang cenderung melakukan kecelakaan dan mengurangi kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan pada fasilitas-fasilitas perusahaan.
b)      Melembagakan program keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dan mematuhi standar pemerintah berkaitan dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
c)      Mengadakan program rehabilitasi bagi karyawan yang terluka
b.      Tunjangan Pensiun
1)      Jaminan Sosial, yaitu jaminan sosial yang diberikan kepada karyawan saat karyawan telah memasuki usia tua. Tipe-tipe jaminal sosial (Dessler, 2000), yaitu:
a)      Tunjangan Pensiun Keluarga, yaitu dengan memberikan tunjangan jika karyawan dipensiun pada usia 62 tahun atau lebih.
b)      Tunjangan Untuk Karyawan Yang Meninggal
Diberikan pada ahli warisnya dan dibayarkan setiap bulan tanpa memperhatikan umur karyawan yang meninggal.
c)      Tunjangan Kepada Karyawan Yang Cacat, yaitu dengan memberikan pembayaran setiap bulan kepada ahla waris karyawan apabila karyawan yang bersangkutan secara total tidak dapat bekerja atau memenuhi persyaratan kerja tertentu.
2)      Program Pensiun, yaitu program yang memberikan suatu jumlah tetap kepada karyawan ketika sudah memasuki masa pensiun atau ketika sudah tidak bekerja. Jenis program pensiun, yaitu:
a)      Program Pensiun Tunjangan Terbatas (defined benefit plants) oleh Ivancevich 1992, yaitu dengan mengekspresikan hubungan antara upah dan gaji yang dihasilkan pada saat bekerja dengan pembayaran pensiun. Langkah-langkah program ini yaitu:
·         Menentukan penghasilan yang akan dijadikan dasar dalam perhitungan (rata-rata pendapatan beberapa tahun terakhir).
·         Tunjangan pensiun didapat dari perkalian antara rata-rata pendapatan dengan jumlah tahun bekerja kali presentase yang telah ditetapkan (biasanya 1% - 3 %).
b)      Program Ganti Rugi Terbalas (defined contribution plans), yaitu program pensiun yang digunakan pada perusahaan yang ridak memiliki jumlah karyawan yang besar serta tidak menjanjikan tingkat tunjangan yang spesifik kepada karyawan yang memasuki pensiun.
c.       Tunjangan Pelayanan Karyawan
1)      Macam-Macam Tunjangan Pelayanan Pribadi (Menurut Dessler, 2000):
a)      Credit unions, yaitu tunjangan dimana tingkat bunga pinjaman lebih rendah dibandingkan bunga bank.
b)      Konseling, yaitu penyediaan pelayanan konseling bagi karyawan seperti konseling keluarga, karier, dan penempatan kerja.
c)      Program Bantuan Karyawan, yaitu program formal yang disediakan untuk bimbingan karyawan atau penanganan masalah seperti minuman keras, perjudian, atau stress. Ada 2 model yaitu:
·         In-house, yaitu semua staf bantuan karyawan dipekerjakan oleh perusahaan .
·         Out-of-house, yaitu perusahaan mengontrak perusahaan yang menyediakan jasa bantuan karyawan.
2)      Tunjangan Pelayanan Berkaitan Dengan Pekerja
a)      Bantuan Perawatan Anak
Harus direncanankan secara baik untuk menghindari timbulnya biaya yang tidak terjangkau dan mendatangkan hasil yang cukup bernilai.
b)      Perawatan Orang Tua
c)      Subsidi Transportasi Karyawan, yaitu perusahaan harus menyediakan pool kendaraan karyawan yang diperuntukan bagi karyawan yang memiliki daerah tempat tinggal yang sama dan bekerja pada jam yang sama.
d)     Pelayanan Makan Karyawan, yaitu perusahaan menyediakan makanan yang dijual murah kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan dapat memanfaatkan waktu kerjanya secra efektif dengan tidak berlama-lama pergi mencari makan.
e)      Bantuan Pendidikan, yaitu salah satu bentuk tunjangan karyawan untuk dapat melanjutkan atau menyelesaikan sekolah. Kisaran pembayarannya adalah mulai biaya seluruh uang kuliah dan biaya lain menurut presentase tertentu dan sama setiap tahunnya.
Rangkuman
Kegiatan belajar 1 modul 8 ini membahas mengenai tunjangan karyawan (employee benefit). Tunjangan karyawan disediakan kepada seluruh karyawan didasarkan pada keanggotaan dan posisi mereka dalam organisasi. Ada beberapa keuntungan yang dapat dicapai melalui prpgram tunjangan karyawan, yaitu 1) membangun perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan; 2)membangun karyawan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial; 3)menciptakan lingkungan kerja yang berkinerja tinggi ; 4) membantu mengurangi biaya operasional.
Ada 4 tipe tunjangan karyawan yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu upah tambahan, asuransi, tunjangan pensiun, dan pelayanan karyawan.
Tunjangan upah tambahan adalah memberikan upah kepada karyawannya untuk waktu-waktu tertentu tidak dapat bekerja. Termasuk dalam tipe ini adalah asuransi pengangguran, tunjangan cuti dan hari libur / besar, tunjangan kematian, dan tunjangan pengangguran karena mengundurkan diri/berhenti bekerja.
Asuransi merupakan bentuk salahsatu tunjangan karyawan yang ditujukan untuk menjamin pendapatan yang cepat tersedia dan tunjangan medis untuk korban kecelakaan kerja. Perusahaan juga memberi asuransi jiwa kelompok dan asuransi cacat seumur hidup.
Tunjangan sosial dan pensiun, tidak hanya meliputi tunjangan bagi karyawan yang telah memasuki masa pensiun saja, tetapi mencakup juga tunjanagan pemberdayaan dan tunjangan tidak mampu bekerja lagi. Ada tipe-tipe dasar program pensiun, yaitu program pensiun keluarga, untuk keluarga yang meninggal dan untuk karyawan yang cacat.
Disamping upah waktu tidak bekerja, tunjangan asuransi, dan tunjangan pensiun, banyak pengusaha juga memberi berbagai pelayanan yang mencakup pelayanan pribadi ; pelayanan berkaitan dengan pekerjaan  ( seperti fasilitas perawatan anak) ; bantuan pendidikan; dan fasilitas untuk eksekutif(mobil dinas dan tiketpesawat)  
Kegiatan Belajar 2
Keselamatan Kerja

Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi pada modul 8 ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1.      Mendefinisikan pengertian keselamatan, kesehatan, dan tempat kerja
2.      Mendeskripsikan riwayat keselamatan dan kesehatan kerja
3.      Mendeskripsikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (sistem manajemen K3)
4.      Mendeskripsikan cara mengukur keselamatan kerja
5.      Mendeskripsikan program keselamatan kerja organisasional
Pembahasan
1.      Pengertian Keselamatan, Kesehatan, Dan Tempat Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah usaha yntuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.Tujuannya adalah melindungi atau menjaga pekerja dari kejadian atau keadaan perburuan yan merugikan keselamatan, kesehatan, kesusilaan seseorang yang melakukan pekerjaannya ditempat kerja.
Tempat kerja menurut Husni (2001) adalah setiap tempat yang didalamnya memiliki 3 unsur, yaitu:
a.       Adanya suatu usaha (usaha ekonomis / usaha sosial)
b.      Adanya sumber bahaya
c.       Adanya tenaga kerja yang bekerja didalamnya ( terus-menerus/ sewaktu-waktu)
UU NO. 1 tahun 1970 keselamatan kerja termasuk dalam sistem manajemen K3, yaitu bagian dari sistem menejeman secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan serta kesehatan kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutupn atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha, dan dimana terdapat sumber sumber bahaya baik darat didalam tanah, dipermukaan air di dalam air, di udara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
2.      Riwayat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja mulai mendapat perhatian setelah berakhirnya masa perbudakan (rodi dan poenale santie). Setelah Indonesia merdeka, keselamatan dan kesehatan kerja mendapatkan perhatian pertama kali dalam soal perburuhan oleh pemerintah. UU yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja pertama adalah UU No. 12 tahun 1948 dan UU No. 2 tahun 1951. Tahun 1970  Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 1 tahun 1970 tentangkeselamatan kerja, untuk melaksanakan UU tersebut Pemerintah mengeluarkan peraturan pelaksana, yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 tahun 1996 tentang sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja ( Sistem Manajemen K3 ).
3.      Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sistem Manajemen K3)
a.       Pengertian dan penerapan sistem manajemen K3
Setiap perusahaan yang memperkerjakantenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih wajib menerapkan sistem manajemen K3. Untuk pembuktian penerapan sistem manajemen K3 akan dilakukan oleh seorang audit yang ditunjuk oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang ketenagakerjaan. Audit tersebut meliputi unsur-unsur :
1)      Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
2)      Strategi  pendokumentasian
3)      Peninjauan ulang desain dan kontrak
4)      Pengendalian dokumen
5)      Pembelian
6)      Keselamatan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3
7)      Standar pemantauan
8)      Pelaporan dan kekurangan
9)      Pengelolaan material dan pemindahannya
10)  Pengumpul dan penggunaan dara
11)  Pemeriksaan sistem manajemen
12)  Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
b.      Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K3
1)      Komitmen dan kebijakan
Pemimpin perusahaan harus berkomitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan menyediakan sumber daya yang memadai sehingga penerapan sistem manajemen K3 berhasil diterapkan dan dikembangkan dengan baik.
Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja disusun oleh pemimpin perusahaan dengan memuat visi, misi, komitmen, tekad melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja. Yang dibuat melalui konsultasi antara pemimpin dengan wakil tenaga kerja lalu disebarluaskannn ke tenaga kerja dan pelanggan.
2)      Perencanaan
Perencanaan dibuat untuk mencapai keberhasilan penerapan kegiatan sistem manajemen K3 yang harus memuat tujuan,sasaran, dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya, penilaian, pengendalian resiko sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku, serta hasil  pelaksanaan tinjauan awal terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
3)      Penerapan
Untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan. Kualifikasi tersebut mencakup jaminan kemampuan dan kegiatan pendukung seperti komunikasi, pelaporan dan pendokumentasian.
4)      Pengukuran dan Evaluasi
Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja sistem manajemen K3 dan hasilnya harus dianilisis untuk memnentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Selanjutnya pemimpin harus melakukan peninjauan ulang sistem manajemen K3 secara berkala.
4.      Cara Mengukur Keselamatan Kerja
a.       Tingkat kekerapan
Digunakan untuk menunjukan seberapa sering kejadian yang menyebabkan luka atau cacat pada karyawan sehingga menyebabkan karyawan tidak dapat masuk kerja satu hari / lebih setelah terjadinya kecelakaan kerja.
jumlah kecelakaan kerja x 1.000.000
 


Jumlah jam kerja pekerja setahun
Tingkat kekerapan =
                             


b.      Tingkat keparahan
jumlah harihilang x 1.000.000
Digunakan untuk menunjukan seberapa parah suatu peristiwa kecelakaan kerja

 Jumlah jam kerja pekerja setahun

Tingkat keparahan  = 
                 
Keterangan :
Tingkat kekerapan dan keparahan baru bernilai jika dibandingka dengan hal yang sama pada departemen atau devisi lain dalam suatu organisasi yang berbeda.
5.      Program Keselamatan Kerja Organisasional
Program keselamatan kerja  merupakan pencegahan terhadap keselamatan kerja, artinya lebih baik mencegah daripada mengobati.Menurut Byars dan Rue  (1997) ada 4 elemen dasar dalam program keselamatan kerja, yaitu:
a.       Program harus mendapat dukungan yang tulus baik dari manajemen puncak maupun manajemen menengah.
b.      Harus dinyatakan secara jelas bahwa keselamatan kerja menjadi tanggung jawab manajemen operasi
c.       Sikap positif terhadap keselamatan kerja harus ada data dipelihara. Semua karyawan harus percaya bahwa program keselamatan kerja adalah bermanfaat dan membuahkan hasil.
d.      Setiap orang / departemen  harus menguasai program keselamatan kerja dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya.
Menurut Byars dan Rue (1997) untuk mempromosikan program keselamatan kerja  dengan:
a.       Membuat kerja menjadi menarik
b.      Mengadakan komisi keselamatan kerja terdiri dari karyawan operatif dan manjemen yang representative
c.       Menyelenggarakan kontes keselamatan kerja
d.      Mempublikasikan statistik keselamatan kerja
e.       Secara periodik diselenggarakan pertemuan tentang keselamatan kerja
f.       Memanfaatkan majalah dinding diseluruh organisasi
g.      Berikan dorongan kepada karyawan termasuk supervisor dan manajer untuk meiliki harapan tinggi terhadap keselamatan kerja.

Rangkuman
Kegiatan belajar 2 ini membahas mengenai keselamatan bekerja. Meskipun topiknya keselamatan kerja, namun cakupan pengertianya termasuk pula kesehatan kerja karena keduanya tidak dapat dipisahkan, yaitu jika keselamatan kerja sudah terlaksana dengan baik maka kesehatan kerja pun akan tercapai (Husni, 2000). Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan usaha kerja untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja bermaksud melindungi pekerja dari kejadian yang merugikan keselamatan, kesehatan, dan kesusilaan seseorang yang melakukan pekerjaan nya ditempat kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja mulai mendapatkan perhatian setelah berakhirnya masa perbudakan, rodi, dan poenale santie. Setelah Indonesia merdeka, keselamatan dan kesehatan kerja mendapatkan perhatian pertama kali dalam soal perburuhan oleh pemerintah. Undang-Undang keselamatan dan kesehatan kerja pertamakali yaitu UU no 12 tahun 1948 yang diberlakukan untuk seluruh Indonesia dengan UU no 2 tahun 1952. Selanjutnya Undang-Undang no 1 tahun 1970 dikeluarkan dan pemerintah mengeluarkan peraturan pelaksana tentang sistem menejemen keselamatan dan kesehatan kerja (sistem menejemen K3).
Sistem manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjwab, pelaksannaaa, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalanm rangka pengendalian rsiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan sustu sistem keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja dengan melibatkan unsur menejemen, tenaga kerja , kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan memgurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Perusahaan harus memiliki sistem untuk megukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja sistem manajemn K3 dan hasilnyua harus dianalisis guna menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Ada 2 metode pengukuran keselamatan kerja organisasi yang telah diterima secara luas dan telah digunakan dalm rangka pengkajian khasus kecelakaan ditempat kerja di indonesia, yaitu tingkat kekerapan(frekuency rate) dan tingkat keparahan(saferity rate). Tingkat kekerapan digunakan  untuk menunjukan seberapa sering kejadian yang menyebabkan luka atau cacat karyawan. Luka atau cacat karyawan tersebut menyebabkan seorang karyawan tidak dapatb masuk kerja satu hari atau lebih setelah terjadinya kecelakaan kerja. Tingkat keparahan menunjukan seberapa parah suatu peristiwa kecelakaan kerja, yaitu dengan menghitung lamanya waktu karyawan menderita luka-luka sehingga tidak dapat masuk kerja.
Inti dari suatu program keselamatan kerja organisasional adalah pencegahan terhadap kecelakaan kerja. Oleh karena itu, program keselamatan kerja dirancang untuk mempertahankan suatu sikap keselamtan kerja dan menghindari kecelakaan kerja selalu berada dalam bvenak karyawan. Disamping itu, diusahakan karyawan lebih sadar terhadap keselamtan kerja. Ada 4 elemen dasar yang sukses dalam progream keselamatan kerja. Pertama, program harus ,mendpatkan dukungan yang tulus baik dari manajemen puncak maupun menengah. Kedua , harus dinyatakan secara jelas bahwa keselamatan kerja menjadi tanggung jawab manajemen operasi. Ketiga sikap positif terhadap keselamatan kerja harus ada dan dipelihara. Terakhir setiap orang atau departemen harus menguasai progrm keselamtan kerja dan bertanggumg jawab terhadap pelaksanaannya.



Kegiatan Belajar 3
Kesehatan Karyawan

Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi pada modul 8 ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1.      Mendefinisikan pengertian dan program karyawan
2.      Mendeskripsikan AIDS ditempat kerja

Pembahasan
1.      Pengertian Dan Program Karyawan
Secara sederhana kesehatan adalah ketiadaan penyakit. Definisi lain dari kesehatan adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sejahtera yang menitik beratkan pada hubungan antara badan, pikiran dan pola sosial.
a.       Program perawatan kesehatan / pendekatan sehat (Wellnes Approach)
Merupakan pengeluaran untuk membangun fasilitas yang membantu perawatan mandiri karyawan berupa kesehatan fisik untuk mendorong merubah gaya hidup karyawan pada saat itu juga.
Kunci keberhasilan program kesehatan karyawanmenurut Adolph Coors, yaitu:
1)      Adanya dukungan dan arahan managemen puncak
2)      Kesehatan sebagai kondisi prioritas dalam kebijaksanaan perusahaan
3)      Program yang mudah diikuti oleh seluruh keluarga
4)      Meliputi anggota keluarga begitujuga karyawan
5)      Melakukan studi kebutuhan sebelumnya untuk masing-masing program diadakan.
6)      Dilakukan evaluasi secara periodik untuk meyakinkan bahwa sasaran telah tercapai
7)      Komunikasi dengan sasaran dan komponen program secara terus-menerus
8)      Pemantauan manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan isu-isu seperti AIDS, kanker dan sebagainya
9)      Keterlibatan komunitas perusahaan
10)  Pengangkatan ahli perawat kesehatan yang berkualitas
11)  Menyediakan anggaran program kesehatan secara tersendiri
Hal yang perlu disadari oleh manager adalah bahwa program preventif tidak secara instan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, tetapi program tersebut akan bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang.
b.      Manajemen Stres dan Kesehatan Emosional
Merupakan kondisi internal individu yang mempersepsikan adanya ancaman terhadap kesejahteraan fisik dan atau psikis. Reaksi emosional merupakan salahsatu dampak dari stres yang nanti akan berimbasa pada kinersa seorang karyawan.
c.       Program Manajemen Stress
Program ini dapat direncanakan dan ditawarkan dirumah dengan ditangani oleh seorang konsultan termasuk prosedur pengendoran otot, meminimalkan stress atau mengurangi kecenderungan seseorang untuk membesar-besarkan hal-hal yang menyebabkan stress.
d.      Dukungan Sosial
Merupakan dukungan dari lingkungan sekitar yang akan membuat eseorang merasa lebih kuat dan tegar karena tantangan dapat dihadapi bersama-sama dan merasa ada seseorang yang mau mendengarkan keluhkesahnya.


2.      AIDS ditempat kerja
AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia berpotensi mempengaruhi kinerja seorang karyawan maupun teman kerjanya.
Ada sejumlah masalah praktis yang harus disadari  pengusaha berkaitan dengan AIDS (Ivencevich, 1992), yaitu:
a.       menayakan kepada pelamar apakah dia mempunyai AIDS atau tidak. Jika pelamar sukarela menjawab ya, perusahaan harus menentukan apakah itu akan mempengaruhi kinerja atau tidak.
b.      Mengisyaratkan pelamar pekerjaan untuk tes soal AIDS.
c.       Perusahaan harus memilih salahsatu dari tiga pendekatan menghadapi AIDS, yaitu:
1)      Mengkategorikan AIDS merupakan sakit yang mengancam kehidupan secara komprehensif
2)      Membentuk kebijakan khusus AIDS
3)      Tidak ada kebijakan samansekali terhadap AIDS
Rangkuman

Kegiatan Belajar 3 ini lebih dalam membicarakan isu-isu penting yang berkaitan dengan masalah kesehatan karyawan, seperti kesehatan fisik umum karyawan, kesehatan jiwa, dan penyakit AIDS yang merupakan isu kesehatan baru di tempat kerja. Meskipun banyak progam kesehatan dapat dilakukan oleh perusahaan, namun secara umum ada dua progam menurut Ivancevich dapat dilakukan oleh perusahaan. Kedua progam itu pertama, progam perawatan kesehatan preventif. Progam ini mencakup pengeluaran untuk membangun fasilitas yang membantu perawatan mandiri karyawan secara lebih baik. Progam ini memberikan dorongan kepada karyawan untuk melakukan perubahan terhadap gaya hidupnya pada saat itu juga melalui perbaikan gizi, progam olahraga secara teratur, tantangan merokok dan minum alkohol, bimbingan setres, dan pemeriksaan fisik secara teratur setahun sekali. Adolph coors company, salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan progam preventif melalui langkah awalnya dengan pembukaan fasilitas jalan sehat seluas 25.000 hektar yang dilengkapi dengan peralatan gedung olah raga. Seluruh karyawan didorong untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. Berbagai program lain juga diadakan termasuk manjemen stress, penurunan berat bdan , gerakan berhenti merokok , bimbingan gizi, pemeriksaan risiko kesehatan , dan rehebalitisasi ortopedi. Baik karyawan maupun pasangannya didorong untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pemeriksaan kesehatan, bimbingan karyawan keluarga, dan mengikuti pendidikan pra dan pasca kelahiran secara gratis / kedua, program manajemen stress. Program ini dapat dilaksanakan secara jalin-menjalin dengan program fisik karyawan. Program ini dapat dierencakan dan ditawarkan dirumah dan ditangani oleh konsultan ahli termasuk dalam program ini adalah prosedur pengendoran otot, melalui berbagai macam cara seperti, meditasi ; belajar bagaiamana merekayasa lingkungan seseorang untuk mengurangi stress melalui pendekatan seperti manajemen waktu dan menjadi lebih tega dalam berpendirian; belajar keahlian dalam meminimalkan stress dalam suatu sitruasi atau mengurangi kecenderungn seseorang untk membesar besarkan hal-hal yang menyebabkan stress (stressol) disamping itu, perusahaan juga dapat menawarkan dukungan sosial unyuk membantu karyawan yang terkena stress keluar dari masalahnya. Isu teakhir yang berkaitan dengan kesehatan karyawan adalah munculnya AIDS. Suatu penyakit yang mengancam kekebalan dan tahan tubuh penyakit. Sampai saat ini penyakit AIDS belum ada obat dan vaksinasinya. Bahkan diperkirakan vaksinnya belum ditemukan. Perusahaan harus mempertimbangkan faktor legal dalam menghadapi khasus AIDS ini.

Komentar

  1. Poker Room CT Casino - JamBase
    Poker 과천 출장샵 Room CT Casino offers poker tournaments. With a great variety 먹튀 커뮤니티 of games 김포 출장안마 and great tournaments 양주 출장안마 around, our tournaments 부천 출장안마 can reach you for around $500 Feb 19, 2022$20,000 Cash MatchFeb 23, 2022$20,000 Cash MatchMar 4, 2022$20,000 Cash MatchApr 4, 2022$20,000 Cash Match

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA METODE LIFO TIDAK BOLEH DITERAPKAN ? BY EVAYULIAR

MAKALAH MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARIR BY EVAYULIA

GAYA DAN CARA BELAJAR PESERTA DIDIK